
Sempat Tersumbat Akibat Banjir, Irigasi Sawang Dinormalisasi.
Tapaktuan - Merespons instruksi Bupati Aceh Selatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat menepati janji melakukan normalisasi irigasi Kampung (desa) Trieng Meuduro Tunong, Kecamatan Sawang, yang tersumbat akibat tertimbun lumpur setelah banjir, Kamis 25 Agustus 2022.
Kepala Dinas PUPR Aceh Selatan Saipul Kamal melalui Kepala Bagian (Kabid) Pengairan dan Sumber Daya Air (PSDA), Rima Eved Hendedy mengatakan pihaknya bersama personel sedang malaksanakan normalisasi pintu air (ulee dep) irigasi Trieng Meuduro Tunong, agar petani empat kampung tidak gagal tanam padi serentak tahun 2022. "Menindaklanjuti perintah bapak bupati untuk disegerakan normalisasi irigasi yang tersumbat. Hari ini baru bisa kita laksanakan dengan menurunkan beco (alat berat). Bapak bupati tidak mau mengecewakan hati masyarakat tani di Kecamatan Sawang," ucap Rima Eved Hendedy kepada KBA.ONE, Selasa 6 September 2022.
Menurut Rima Eved, setelah terjadi banjir 10 hari lalu, mengakibatkan tersumbatnya saluran sekunder irigasi Trieng Meuduro Tunong yang mengaliri persawahan Kampung Trieng Meuduro Tunong, Trieng Meuduro Baroh, Sikulat, dan Meuligo. Lahan persawahan di empat kampung tersebut mencapai 60 hektare.
Camat Sawang Suhaimi Salihin yang dihubungi membenarkan pihak PUPR sedang bekerja melakukan normalisasi irigasi Ulee Dep Trieng Meuduro Tunong untuk menyahuti aspirasi masyarakat.
"Tadinya begitu melihat eksavator tiba di lokasi, masyarakat merasa senang. Kondisi ini memang sudah dinanti-nantikan warga setempat sebagai wujud dan janji pemerintah daerah. Alhamdulillah, langkah baik yang diharapkan sudah terkabul. Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi dalam menanam padi serentak di wilayah Sawang," kata Suhaimi.Disampaikan Suhaimi, tindakan cepat pemerintah daerah harus diberikan apresiasi. Kata dia, ini sebuah pertanda keseriusan pemerintah dalam meningkatkan hasil tani dan swasembada pangan,” tutupnya.